Aku Pada Alam
Oleh: Desy Rachma
Pada fajar kusuguhkan tanya,
Tak apakah jika aku tak miliki juang sepahit para pendahulu?
Pada embun lagi kuibakan kata,
Bolehkah jika sejarah langkahku masih manis saja tanpa dera pilu?
Pada bumi kupijakkan bahasa,
Akankah ada sayatan sendu menyapa menghujani raga dan kalbu?
Pada atap langit kuhaturkan sajak tatapan mata,
Mungkinkah karena masih semiang abdiku, dan nian berhamparan hujam dalihku?
Pada barisan alam dalam jangkauan indera,
Maukah kau menghukumku jika aku masih saja insan yang sama tanpa renung sipu?
Brebes, 2 April 2017
Sunday, April 2, 2017
Poem - Potret Rel Kereta
Potret Rel Kereta
Oleh: Desy Rachma
Besi berkelok lajur kereta
Tak biasa untuk mata dan hati yang tak biasa pula
Itulah getar hati dan bola mata berkaca atas sahdanya
Istimewa tiang pemberi udara pendampingnya
Sempurna untuk masa terang semampai petang
Menyambut jingga ufuk timur yang siap goreskan guratan warna langit fajar
Mencipta pilu bayang siluet atas apa yang dicumbunya
Menggaris cahaya lurus memenjara lorong alam fana
Cirebon, 1 April 2017
Oleh: Desy Rachma
Besi berkelok lajur kereta
Tak biasa untuk mata dan hati yang tak biasa pula
Itulah getar hati dan bola mata berkaca atas sahdanya
Istimewa tiang pemberi udara pendampingnya
Sempurna untuk masa terang semampai petang
Menyambut jingga ufuk timur yang siap goreskan guratan warna langit fajar
Mencipta pilu bayang siluet atas apa yang dicumbunya
Menggaris cahaya lurus memenjara lorong alam fana
Cirebon, 1 April 2017
Subscribe to:
Posts (Atom)